-GOVERNMENT BONDS-
Hasil lelang Sukuk pada Selasa kemarin, menunjukkan penawaran masuk tertinggi pada seri PBS028. Sukuk dengan jatuh tempo 15 Oktober 2046, bukukan permintaan hingga IDR 7,07 triliun. Dari penawaran yang masuk ini, yield rerata tertimbang di level 7,06% dengan jumlah nominal dimenangkan IDR 2,5 triliun. Selanjutnya, investor minati PBS029 yang jatuh tempo 15 Maret 2034 dengan total penawaran masuk IDR 6,27 triliun. PBS029 catatkan yield rerata tertimbang 6,68% dengan jumlah nominal yang dimenangkan IDR 4,65 triliun. Adapun, total nominal yang dimenangkan dari kelima seri yang ditawarkan senilai IDR 11,3 triliun. Sebagai catatan, lelang Sukuk kemarin menghasilkan penawaran masuk senilai total IDR 24,27 triliun, enam seri Sukuk yang terdiri atas 1 Surat Perbendaharaan Negara Syariah (SPNS) dan lima Project Based Sukuk (PBS).

-CORPORATE BONDS-
Duta Anggada Realty Rilis Obligasi IDR 225 Miliar. Duta Anggada Realty Tbk (DART) berencana menerbitkan obligasi berkelanjutan II tahap I tahun 2021 senilai IDR 225 miliar. Obligasi ini bagian dari penawaran umum berkelanjutan dengan total dana yang dihimpun IDR 300 miliar. Berdasarkan keterbukaan informasi disebutkan, obligasi ini ditawarkan dengan harga 100% dari pokok obligasi dengan jangka waktu 370 hari kalender atau jatuh tempo obligasi adalah 18 Februari 2022. Dalam penerbitan obligasi tersebut, perseroan telah memperoleh pemeringkatan BBB plus. Sesuai dengan hasil pemeringkatan atas surat utang jangka panjang sesuai dengan surat Kredit Rating Indonesia pada 16 November 2020. (Investor Daily)

-MACROECONOMY-
Indeks Penjualan Riil Turun Lagi Pada November 2020. Penjualan eceran pada bulan November 2020 mengalami penurunan dari bulan Oktober 2020. Bank Indonesia (BI) mencatat, Indeks Penjualan Riil (IPR) pada November 2020 sebesar 181,3 atau merosot dari IPR pada bulan sebelumnya yang sebesar 183,5. Akan tetapi, bila melihat dari pertumbuhan penjualan riil secara bulanan, pertumbuhan pada bulan November 2020 rupanya membaik daripada bulan Oktober 2020 meski masih berada dalam fase kontraksi. Perbaikan tersebut terjadi pada banyak kelompok yang dipantau, utamanya sandang serta suku cadang dan aksesoris. (Kontan)

-RECOMMENDATION-
Investor Cermati Permintaan Global Dolar AS. Spekulasi defisit anggaran pemerintah AS, membuat permintaan dolar AS meningkat. Kebutuhan ini, ditengah kondisi the Fed yang tidak mungkin membiayai defisit anggaran tersebut. Kondisi ini membuat pasokan dolar AS berkurang. Di sisi lain, belum ada sentimen positif domestik untuk menahan laju pelemahan rupiah. Kemarin, rupiah stagnan di level IDR 14.130/USD di pasar spot. Sementara kurs tengah BI, melemah 0,54% ke level IDR 14.231/USD.