-GOVERNMENT BONDS-
Yield US Treasury (UST) tenor 10-tahun kembali naik 1,5 bps atau sempat mendekati level psikologis 1,3% pekan lalu. Kenaikan yield UST tersebut membuat spread yield dengan Surat Utang Negara (SUN) tenor 10-tahun semakin menyempit, yaitu sekitar 530 bps. Yield SUN yang kurang atraktif ini, membuat pelaku pasar melakukan aksi jual SUN seri benchmark. Harga seri benchmark FR0086, FR0087, dan FR0088 ditutup di level discount, berdasarkan data NH Korindo Sekuritas. Sebelumnya, Bank Indonesia (BI) memangkas BI 7 Days Reverse Repo Rate (BI 7-DRRR) sebesar 25 bps menjadi 3,5%. BI juga memangkas suku bunga Deposit Facility dan Lending Facility sebesar 25 bps, masing-masing menjadi 2,75%, dan 4,25%.

-CORPORATE BONDS-
Mandiri Tunas Finance Terbitkan Obligasi IDR 1,5 Triliun. Mandiri Tunas Finance (MTF) berencana menerbitkan obligasi sebesar IDR 1,5 triliun pada Mei mendatang. Obligasi ini merupakan bagian dari Penawaran Umum Berkelanjutan (PUB) V dengan nilai total IDR 5 triliun. Penerbitan obligasi tersebut merupakan strategi perseroan untuk melakukan diversifikasi pendanaan tahun ini. Adapun sumber dana dari obligasi mencapai 30% dari total pendanaan, sedangkan 70% lainnya berasal dari perbankan. Dengan adanya penerbitan obligasi itu, bisa mendukung pembiayaan perseroan tahun ini yang ditarget bertumbuh 19%-20%. Sebelumnya, perseroan membukukan pembiayaan sebesar IDR 19,7 triliun pada 2020. (Investor Daily)

-MACROECONOMY-
Neraca Pembayaran Indonesia Defisit USD 0,2 Miliar. Neraca Pembayaran Indonesia 4Q20 mengalami defisit USD 0,2 miliar. Sebelumnya pada 3Q20, NPI membukukan surplus USD 2,1 miliar. Pergerakan neraca perdagangan Indonesia, dipengaruhi oleh transaksi modal dan finansial yang defisit rendah di tengah surplus neraca transaksi berjalan yang berlanjut. Lebih detail, transaksi modal dan finansial pada 4Q20 mencatat defisit sebesar USD 0,9 miliar atau setara 0,3% dari Produk Domestik Bruto (PDB). Padahal, di 3Q20 transaksi modal dan finansial mencatat surplus USD 1,0 miliar atau 0,4% PDB. Transaksi investasi lainnya tercatat defisit cukup besar, akibat peningkatan pembayaran pinjaman yang jatuh tempo serta penempatan simpanan dan aset lainnya di luar negeri. (Kontan)

-RECOMMENDATION-
Cermati Kenaikan Yield UST. Pekan lalu, yield UST naik sehingga menimbulkan volatilitas di pasar keuangan AS. Yield UST 10-tahun naik signifikan mendekati level 1,3% pekan lalu, atau berada di level tertinggi sejak Februari 2020. Kenaikan yield UST seiring ekspektasi inflasi AS yang meningkat. Pemulihan ekonomi AS, otomatis membuat permintaan akan meningkat sehingga memunculkan tekanan inflasi. Saat inflasi meningkat, maka yield obligasi akan mengikuti, membuat investor ekspektasikan yield lebih tinggi agar return investasi tidak tergerus oleh inflasi. Investor dapat mulai mencermati PBS027, PBS017, PBS029, PBS004, dan PBS028, yaitu kelima seri Project Based Sukuk yang akan ditawarkan pada lelang Sukuk Selasa mendatang.