-GOVERNMENT BONDS-
PSBB Non Total Topang SUN Awal Pekan. Optimisme pelaku pasar kembali pulih, minati SUN tenor pendek dan menengah. Sebagian besar SUN dikoleksi investor kemarin, dengan yield FR0082 berada di level 6,89%. Kecuali SUN tenor panjang FR083 yang mencatatkan kenaikan yield ke level 7,43%. Pemberlakuan PSBB Jakarta per 14 September direspon positif oleh pasar, mengingat beberapa sektor usaha dan transportasi masih dapat beroperasi. Bahkan PSBB kali ini, lebih longgar dari PSBB total pada April-Juni lalu yang sempat mendorong kenaikan yield.

-CORPORATE BONDS-
Fitch pangkas peringkat Wijaya Karya. Fitch Ratings telah menurunkan peringkat jangka panjang mata uang asing dan mata uang lokal issuer default rating (IDR) perusahaan konstruksi milik negara Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) ke BB- dari ‘BB’. Pada saat bersamaan, Fitch Ratings Indonesia telah menurunkan peringkat nasional jangka panjang WIKA ke A(idn), dari AA-(idn). Semua peringkat ditempatkan dalam Rating Watch Negatif (RWN). Penurunan peringkat mengikuti aksi revisi Fitch untuk Standalone Credit Profile (SCP) WIKA ke ‘b-‘ dan ‘bbb-(idn)’, dari ‘b’ dan ‘bbb+(idn)’, secara berurutan. Ini merefleksi performa kuartal dua perusahaan yang secara signifikan lebih lemah dari ekspektasi Fitch, dimana leverage yang diukur dengan utang bersih per EBITDA meningkat di atas 5x, tingkat dimana Fitch dapat melakukan aksi pemeringkatan negatif. Fitch memproyeksikan leverage akan tetap tinggi dalam beberapa tahun kedepan. (Kontan)

-MACROECONOMY-
Monetary Gold Topang Cadangan Devisa. Posisi cadangan devisa Indonesia pada akhir Agustus 2020 naik menjadi US$ 137 miliar. Peningkatan cadangan devisa ini berasal dari beberapa komponen cadangan devisa salah satunya adalah emas moneter atau monetary gold. Menurut data yang ditampilkan Special Data Dissemniation Standard (SDDS), Bank Indonesia, komponen emas moneter di Cadangan Devisa pada Agustus 2020 tercatat sebesar USD 4,98 miliar atau naik dari posisi sebelumnya USD 4,96 miliar. Kenaikan komponen devisa emas disebabkan oleh kenaikan harga emas dan tren dari bank sentral untuk memperbanyak cadangan emas moneternya. Lonjakan harga emas juga disebabkan oleh mulai turunnya kepercayaan terhadap dolar AS, seiring dengan penurunan indeks dolar AS 4,1% YtD. Tekanan terhadap dolar AS ini dipengaruhi oleh perang dagang AS dan China, serta ketidakpastian politik jelang pemilihan presiden AS November 2020 mendatang. (Kontan)

-RECOMMENDATION-
Investor Kembali Mencermati PBS027. Sektor perbankan sebagai porsi kepemilikan SBN terbesar, berpeluang kembali minati tenor pendek PBS027. Sukuk tenor pendek ini memiliki yield yang relatif baik dan disesuaikan dengan likuiditas bank. Dalam lelang sukuk sebelumnya, Sukuk tenor 3-tahun ini mencatatkan penawaran masuk hingga IDR 8,76 triliun atau hampir 23% dari total penawaran masuk lelang Sukuk senilai IDR 38,32 triliun. Total nominal yang dimenangkan pemerintah dari lima seri yang ditawarkan senilai IDR 9,5 triliun, pada lelang Sukuk awal September 2020 lalu. Awal pekan, rupiah ditutup menguat 0,07% ke level IDR 14.880/USD di pasar spot. Sementara, kurs tengah BI menguat 0,03% ke level IDR 14.974/USD.

-REVIEW (Sept. 14, 2020)-
-PRICE OF BENCHMARK SERIES-
FR0081 (5yr): -3.2 Bps to 104.11 (5.50%)
FR0082 (10yr): -3.1 Bps to 100.71 (6.89%)
FR0080 (15yr): -1.1 Bps to 100.90 (7.39%)
FR0083 (20yr): +0.3 Bps to 100.68 (7.43%)

FR0086 (6yr): -0.7 Bps to 99.72 (5.55%)
FR0087 (11yr): -2.3 Bps to 97.60 (6.82%)

-YIELD OF GLOBAL BONDS-
UST 2yr: +0.009 point to 0.13%
UST 5yr: +0.013 point to 0.26%
UST 10yr: +0.007 point to 0.67%
UST 30yr: -0.000 point to 1.41%
German Bund 10yr: +0.000 point to -0.48%
UK Gilt 10yr: +0.012 point to 0.19%

-CDS OF INDONESIA BONDS-
CDS 2yr: -1.58% to 34.67
CDS 5yr: +1.81% to 90.86
CDS 10yr: -1.24% to 156.48

-CRUDE OIL PRICES-
WTI: -0.18% to USD37.26/Barrel
BRENT: -0.55% to USD39.61/Barrel
Source: Bloomberg