Berdasarkan data Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR), hasil lelang Surat Utang Negara (SUN) Selasa (14/07), mencatatkan penawaran masuk senilai total IDR 61,2 triliun. Sikap wait and see investor asing, sebagai porsi kepemilikan Surat Berharga Negara (SBN) terbesar, membuat penawaran masuk lelang ini lebih rendah dari sebelumnya yang mencapai IDR 72 triliun. Di sisi lain, pemerintah memenangkan semua seri fixed rate, yaitu FR0081, FR0082, FR0080, FR0083, dan FR0076 dalam lelang SUN perdana 3Q20 ini. Seri acuan yang paling diminati investor adalah seri FR0081 yang mencapai IDR 25,1 triliun. Kemudian diikuti FR0082 senilai IDR 15,5 triliun. Di sisi lain, rendahnya minat investor pada obligasi pemerintah tenor dibawah 12-bulan, membuat pemerintah tidak memenangkan sama sekali Surat Perbendaharaan Negara (SPN). Seri SPN03201015 mencatatkan penawaran masuk terendah yaitu senilai IDR 300 miliar, kemudian diikuti SPN12210429 senilai IDR 1,75 triliun. Investor kurang minati SPN ditengah tren yield rendah saat ini. NHKSI Research melihat, lelang kali ini lebih didominasi oleh investor domestik, dan Bank Indonesia (BI). Selain skema burden sharing, Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perppu) Nomor 1 Tahun 2020, membuat BI memiliki kewenangan membeli SBN melalui primary market.

Download laporan lengkapnya di SINI.